Tugas Pertemuan 4 - Feasibility Analysis Aplikasi Kepegawaian
Kelompok 13
- Sekar Ambar Arum (5025211041)
- Muhammad Daffa Harits (5025211005)
- Adam Haidar Azizi (5025211114)
Deskripsi Aplikasi Kepegawaian :
Aplikasi kepegawaian adalah sebuah sistem untuk pengelolaan data dan kegiatan kepegawaian pada sebuah instansi, misalnya saja pada instansi Sekolah, instansi Pemerintahan dan lain sebagainya. Program aplikasi Aplikasi kepegawaian bisa dibuat dengan berbasis Desktop juga bisa dibuat berbasis web (web base).
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (Simpeg) merupakan suatu aplikasi kepegawaian yang berfungsi untuk mengelola data, manajemen dan administrasi kepegawaian sebuah instansi, perguruan tinggi ataupun perusahaan. Aplikasi kepegawaian menjadi solusi tepat bagi sebuah instansi, perusahaan ataupun perguruan tinggi dalam mengatasi masalah manajemen kepegawaian.
Simpeg atau aplikasi kepegawaian didefinisikan sebagai Sistem Informasi terpadu, yang meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian. (Priyanto, 2008).
Secara spesifik tujuan dari pengembangan Simpeg/aplikasi kepegawaian adalah untuk mendukung integritas data, kemudahan pengaksesan, dan kemudahan pengelolaan sehingga dapat mendukung kelancaran pelaksanaan dan fungsi dalam bidang administrasi kepegawaian yang efektif dan efisien.
Dari aplikasi Simpeg ini kita akan banyak mendapat manfaat seperti pencarian data pegawai dengan mudah dan cepat, untuk membuat laporan sangat mudah dibandingkan dengan secara manual, memudahkan pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian, dapat melihat informasi pegawai secara cepat dan akurat, dapat dengan cepat merencanakan kebutuhan pegawai dan masih banyak yang lain.
1. Pengertian dan Kegunaan Feasibility Study
- Pengertian Feasibility Study
Feasibility Study adalah suatu studi yang dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan suatu proyek atau usaha yang akan dilakukan, baik dari segi teknis, finansial, maupun sosial (Bhattacharya, 2015). Dalam konteks pengembangan sistem informasi, Feasibility Study dilakukan untuk mengevaluasi kemungkinan suksesnya proyek pengembangan sistem informasi dari berbagai segi, seperti teknis, finansial, dan operasional (Khosravi, 2012). Studi ini melibatkan analisis kebutuhan pengguna, analisis persyaratan sistem, analisis teknologi yang digunakan, dan analisis biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi tersebut.
- Kegunaan Feasibility Study
Feasibility Study sangat berguna dalam pengembangan sistem informasi karena dapat membantu mengidentifikasi apakah suatu proyek pengembangan sistem informasi layak atau tidak. Beberapa kegunaan dari Feasibility Study adalah sebagai berikut:
Mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan persyaratan sistem: Feasibility Study membantu mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan persyaratan sistem yang harus dipenuhi dalam pengembangan sistem informasi. Hal ini membantu mengarahkan pengembangan sistem informasi ke arah yang benar dan memastikan sistem informasi yang dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna (Khosravi, 2012).
Menentukan kemampuan teknis: Feasibility Study membantu mengevaluasi kemampuan teknis organisasi untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi tersebut. Hal ini penting untuk menentukan apakah organisasi memiliki sumber daya dan keahlian teknis yang diperlukan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi tersebut (Khosravi, 2012).
Menentukan kelayakan finansial: Feasibility Study membantu mengevaluasi kelayakan finansial proyek pengembangan sistem informasi. Hal ini membantu menentukan apakah proyek tersebut dapat dilaksanakan dengan biaya yang terjangkau dan menghasilkan keuntungan yang memadai (Bhattacharya, 2015).
Menghindari risiko: Feasibility Study membantu mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi dalam pengembangan sistem informasi. Hal ini membantu menghindari risiko yang tidak diinginkan dan memastikan bahwa pengembangan sistem informasi berjalan lancar (Khosravi, 2012).
Meningkatkan akurasi estimasi waktu dan biaya: Feasibility Study membantu meningkatkan akurasi estimasi waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem informasi tersebut. Hal ini membantu organisasi dalam mengambil keputusan yang tepat dalam hal alokasi sumber daya dan anggaran (Bhattacharya, 2015).
2. Technically Feasibility
Merupakan teknik penilaian kelayakan yang berfokus pada sumber daya teknis dimana proses pengerjaannya membutuhkan beberapa perangkat elektronik seperti perangkat komputer dan perangkat lainnya.
Untuk pengembangan aplikasi kepegawaian, terdapat beberapa indikator kelayakan teknis yang perlu diperhatikan agar aplikasi ini dapat berjalan dengan lancar dan efektif. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan adalah:
Perangkat keras dan perangkat lunak
Teknologi
Tenaga Kerja
Analisis Situs
Angkutan
3. Economic Feasibility
Economic Feasibility adalah teknik penilaian kelayakan yang melibatkan analisis biaya atau manfaat proyek agar nantinya dapat ditentukan biaya yang diperlukan untuk alokasi dana kepada proyek. Tujuan penilaian kelayakan ekonomi adalah untuk menentukan keuntungan ekonomi yang positif bagi organisasi yang diusulkan oleh proyek. Kelayakan ekonomi secara kuantitatif mengidentifikasikan keuntungan yang diharapkan. Penilaian ini secara khusus menyangkut cost/benefits analysis.
Studi kasus :
Pengembangan aplikasi kepegawaian membutuhkan biaya yang cukup besar, antara lain ialah biaya pengembangan, biaya pelatihan, biaya pemasaran, dan biaya operasional. Perusahaan telah mengalokasikan dana sebesar Rp300.000.000 untuk pengembangan aplikasi.
Untuk menghitung PV, ROI, BEP, dan NPV dari pengembangan Aplikasi Kepegawaian, kita membutuhkan informasi tambahan seperti estimasi biaya pengembangan, estimasi penghematan biaya, dan estimasi pendapatan dari penggunaan aplikasi tersebut dengan membuat beberapa asumsi dan estimasi, antara lain:
Biaya pengembangan: Rp300.000.000,-
Estimasi penghematan biaya: Rp65.000.000,- per tahun
Pendapatan setiap tahunnya: Rp200.000.000,-
Masa pengembalian investasi: 5 tahun
PV (Present Value)
PV adalah suatu konsep yang menjelaskan jika nilai uang di masa sekarang lebih besar dibanding di masa mendatang, walaupun nominal nya sama persis dengan saat ini. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi tertentu seperti ekonomi yang tidak stabil dan sebagainya.
Ini dapat dihitung dengan rumus
PV = FV / (1 + r)^n
Dimana :
FV = Future Value (Nilai Masa Depan)
r = Discount Rate (tingkat diskonto)
n = Jangka Waktu
Misal :
FV : Rp352.000.000
r : Rp15%
n : 5 Tahun
Sehingga:
PV = Rp352.000.000 / (1 + 0,15)^5
= Rp175.006.210
ROI (Return of Investment)
ROI adalah suatu konsep yang merupakan rasio untuk melakukan perhitungan efektivitas sebuah investasi yang diberikan. Secara teknis, ROI adalah perhitungan laba bersih yang kita dapatkan dari nominal uang investasi yang sudah dikeluarkan.
Ini dapat dihitung dengan rumus :
ROI = (GOI - COI) / COI
Dimana :
ROI = Return of Investment
GOI = Gain From Investment (Nilai Keuntungan)
COI = Cost of Investment (Nilai Pengembangan)
Misal :
GOI : Rp352.000.000
COI : Rp300.000.000
Sehingga:
ROI = Rp(352.000.000 - 300.000.000) / Rp300.000.000
= 0,173%
BEP (Break Event Point)
BEP adalah suatu konsep yang merupakan kondisi atau kinerja perusahaan di mana tidak adanya laba dan tidak mengalami kerugian. Dengan kata lain, semua biaya yang sudah dikeluarkan bisa tertutup dari pendapatan suatu produk.
Ini dapat dihitung dengan rumus :
BEP = FC / (P - VC)
Dimana :
BEP = Break Event Point
FC = Fixed Cost
P = Price
VC = Variable Cost
Misal:
FC = Rp118.800.000
P = Rp2.300.000
VC = Rp1.112.000
Sehingga:
BEP = Rp118.800.000 / (Rp2.300.000 - Rp1.112.000)
= 100
NPV (Net Present Value)
NPV adalah suatu konsep yang merupakan kondisi hasil perhitungan selisih antara pemasukan dan pengeluaran. Pengeluaran dan pemasukan yang sudah disesuaikan dengan memanfaatkan social opportunity cost of capital dicari selisih nya
Ini dapat dihitung dengan rumus :
NPV = PV - COI
Dimana :
NPV = Net Present Value
PV = Prevent Value
COI = Cost Of Investment
Sehingga:
NPV = Rp175.006.210 - Rp300.000.000
= - Rp124.993.790
4. Organizational Feasibility
Organizational feasibility adalah salah satu aspek yang harus dipertimbangkan dalam Feasibility Study. Aspek ini mencakup kemampuan organisasi dalam mengimplementasikan dan menjalankan proyek atau usaha yang direncanakan. Dalam konteks pengembangan aplikasi kepegawaian, organizational feasibility mengacu pada kemampuan organisasi dalam mengelola dan memanfaatkan aplikasi kepegawaian secara efektif dan efisien.
Organizational feasibility dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan organisasi dalam mengimplementasikan aplikasi kepegawaian, termasuk ketersediaan sumber daya manusia, infrastruktur teknologi informasi, dan dukungan manajemen dalam pengembangan dan pengoperasian sistem informasi tersebut.
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menganalisis organizational feasibility dari aplikasi kepegawaian meliputi:
1. Ketersediaan sumber daya manusia yang memadai dan memiliki keterampilan yang sesuai untuk mengelola aplikasi kepegawaian.
2. Ketersediaan infrastruktur teknologi informasi yang memadai dan terintegrasi dengan aplikasi kepegawaian, seperti jaringan komputer, server, dan perangkat lunak pendukung.
3. Kesiapan organisasi dalam mengadopsi perubahan teknologi dan proses bisnis yang dihasilkan oleh aplikasi kepegawaian.
4. Ketersediaan anggaran dan dukungan dari manajemen organisasi untuk mengembangkan, memelihara, dan meningkatkan aplikasi kepegawaian.
Dalam melakukan analisis organizational feasibility, perlu dilakukan kajian mendalam tentang kemampuan organisasi dalam mengelola aplikasi kepegawaian, termasuk pengelolaan data, manajemen administrasi kepegawaian, dan penggunaan teknologi informasi secara efektif. Hasil analisis organizational feasibility ini akan membantu organisasi dalam memutuskan apakah pengembangan aplikasi kepegawaian layak untuk dilanjutkan atau tidak.
Dalam konteks pengembangan aplikasi kepegawaian, organizational feasibility sangat penting karena aplikasi ini akan digunakan oleh organisasi atau instansi dalam mengelola data dan kegiatan kepegawaian. Jika organisasi tidak memiliki kemampuan dan dukungan yang cukup, implementasi aplikasi kepegawaian dapat mengalami hambatan dan tidak efektif dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas administrasi kepegawaian.
Feasibility Study (Studi Kelayakan) adalah sebuah evaluasi untuk menentukan apakah suatu proyek atau usaha layak untuk dilakukan atau tidak. Dalam pengembangan aplikasi kepegawaian, ada dua teknik penilaian kelayakan, yaitu Technically Feasibility dan Economic Feasibility. Technically Feasibility adalah teknik penilaian kelayakan yang berfokus pada sumber daya teknis dimana proses pengerjaannya membutuhkan beberapa perangkat elektronik seperti perangkat komputer dan perangkat lainnya. Sedangkan Economic Feasibility adalah teknik penilaian kelayakan yang melibatkan analisis biaya atau manfaat proyek agar nantinya dapat ditentukan biaya yang diperlukan untuk alokasi dana kepada proyek.
Dalam pengembangan aplikasi kepegawaian, beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam Technically Feasibility adalah perangkat keras dan perangkat lunak, teknologi, tenaga kerja, analisis situs, dan angkutan. Sedangkan dalam Economic Feasibility, diperlukan penilaian biaya pengembangan, estimasi penghematan biaya, dan estimasi pendapatan dari penggunaan aplikasi tersebut untuk menghitung PV, ROI, BEP, dan NPV dari pengembangan Aplikasi Kepegawaian.
Dari keseluruhan Analisis Feasibility yang telah didiskusikan, dapat disimpulkan bahwa aplikasi kepegawaian pada studi kasus ini layak untuk dikembangkan.
Daftar Pustaka
https://fajarbaskoro.blogspot.com/2018/10/apsi-feasibility-study.html
https://kfmap.asia/blog/apa-itu-feasibility-study/1493
https://www.scribd.com/document/324863190/Feasibility-Study
Organizational Feasibility Analysis - Definition and more | THE-DEFINITION.COM
Organizational Feasibility - QS Study
Organizational Feasibility - ENTR 2P91: Entrepreneurship - Research Guides at Brock
Komentar
Posting Komentar